Tuesday, August 17, 2010

Pada suatu musim panas tahun 1981 di Miami Amerika Serikat. Seorang remaja cerdas berusia 17 tahun nyambi kerja sebagai juru masak di Mc Donald’s Miami. Kelak di kemudian hari, nama remaja itu termasuk yang sering disebut-sebut dalam jagad industri internet.

Dialah Jeff Bezos, pendiri Amazon.com, website yang semula hanya menjual buku secara online namun kemudian menjual beberapa barang lainnya. Berkat kesuksesan Amazon.com, namanya tercatat dalam jajaran orang-orang terkaya sedunia. Beberapa kali wajahnya sempat menjadi cover majalah seperti Time dan Fortune.

Sebelum mendirikan Amazon.com, Jeff Bezos juga mengalami siklus seperti kebanyakan orang. Habis lulus dari Universitas Princeton, dia bekerja sebagai orang kantoran. Dimulai bekerja di FITEL, sebuah perusahan jaringan telekomunikasi. Walaupun di FITEL karirnya bagus dengan mencapai kursi wakil direktur dalam 2 tahun, namun itu tidak menghentikan proses penempaan dirinya.

Dia pindah kerja ke bank ternama Bankers Trust. Ketika jabatan wakil presiden direktur diraihnya, dia memutuskan mengundurkan diri. Namun kembali datang tawaran bekerja. Jeff Bezos lalu menerima tawaran dari DE Shaw & co, perusahaan software pemantau perkembangan harga saham. Di sana, karirnya terus menanjak naik sampai akhirnya menjadi wakil presiden direktur Shaw & Co pada usia 28 tahun. Namun, lagi-lagi Jeff Bezos tidak betah.

Ya, Jeff Bezos akhirnya bisa membuktikan ide yang ditolak oleh bosnya. Keberanian dan sikap optimis telah mengantarkannya menjadi online entrepreneur luar biasa. Mengenai internet sendiri, Jeff Bezos kurang lebih pernah mengatakan begini:

Saya akan sangat menyesal seandainya tidak mengenal internet. Sekalipun setelah saya mencoba berbisnis lewat internet dan mungkin saja gagal, tetapi saya tidak akan pernah menyesalinya.